Sektor pertanian seringkali dianggap remeh di tengah gegap gempita industri dan teknologi, namun sebenarnya merupakan sektor krusial yang menopang kehidupan dan pembangunan sebuah bangsa. Memahami peran penting sektor ini lebih dalam akan mengungkap bagaimana pertanian bukan hanya tentang pangan, tetapi juga tentang kedaulatan, ekonomi, lingkungan, dan kesejahteraan sosial. Ini adalah fondasi yang tak tergantikan bagi stabilitas dan kemajuan suatu negara.
Salah satu alasan utama mengapa pertanian adalah sektor krusial adalah perannya dalam memastikan ketahanan pangan. Tanpa pasokan pangan yang cukup dan stabil dari produksi domestik, suatu negara akan sangat rentan terhadap gejolak pasar global, krisis geopolitik, atau bahkan bencana alam. Ketergantungan pada impor dapat membahayakan keamanan nasional dan memicu inflasi harga yang merugikan masyarakat. Contohnya, pada bulan Mei 2025, saat terjadi gelombang panas ekstrem di beberapa negara produsen gandum utama, harga gandum global melonjak tajam, memicu kekhawatiran di banyak negara importir. Situasi ini menunjukkan betapa pentingnya kemampuan negara untuk memenuhi kebutuhan pangan dasarnya sendiri.
Selain pangan, pertanian juga merupakan sektor krusial dalam menciptakan lapangan kerja dan mengurangi kemiskinan, terutama di daerah pedesaan. Di Indonesia, jutaan penduduk masih menggantungkan hidupnya dari aktivitas pertanian, baik sebagai petani langsung, pekerja perkebunan, atau pelaku usaha di sektor agribisnis. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) per Februari 2025 menunjukkan bahwa sektor pertanian masih menjadi penyerap tenaga kerja terbesar di pedesaan, mencapai lebih dari 25% dari total angkatan kerja nasional. Ini menggarisbawahi kontribusi signifikan pertanian dalam menjaga stabilitas sosial dan ekonomi di tingkat akar rumput.
Lebih jauh lagi, pertanian juga memainkan peran sektor krusial sebagai penyedia bahan baku bagi berbagai industri hilir. Kelapa sawit mendukung industri minyak goreng dan oleochemical, karet menopang industri ban, dan kopi menjadi bahan dasar bagi industri minuman. Ketersediaan bahan baku yang stabil dan berkualitas dari dalam negeri akan mengurangi biaya produksi industri, meningkatkan daya saing produk lokal, dan mengurangi ketergantungan pada impor bahan baku. Sebuah pabrik tekstil di Jawa Tengah, pada bulan Juni 2025, melaporkan peningkatan efisiensi produksi sebesar 10% setelah beralih menggunakan kapas lokal yang disuplai langsung dari petani mitra, dibandingkan dengan kapas impor yang seringkali mengalami kendala pengiriman.
Dengan demikian, mengabaikan sektor pertanian sama dengan mengabaikan fondasi pembangunan. Oleh karena itu, investasi, inovasi, dan kebijakan yang pro-petani sangat diperlukan untuk memperkuat sektor krusial ini demi kemajuan dan kesejahteraan bangsa yang berkelanjutan.